Container Icon

Selalu dia


Aku hanya tertawa saat teman ku bilang “kalo aku suka ama si A” dan dia sangat yakin dengan pendapatnya itu. Dia bilang aku gak bisa bohong.  Well, teman-temanku yang kece kalian boleh berpendapat apapun kok. Mungkin cukup membingungkan bukan saat kalian jodoh-jodohin aku sama   si A, aku tertawa. Saat dijodohin dengan si B, C, D, E, F, G sampai Z pun aku tetap tertawa. Ehh by the way, banyak banget ya nominasinya.
Oke, aku kasih tau deh biar kalian gak bingung lagi karena hanya aku dan Allah SWT yang tau isi hatiku sebenarnya. Juju aja ya, cuma ada satu orang sejak aku lahir sampai sekarang yang mendominasi di hati ini. Aku yakin kalian juga udah pada tau. Right, “dia”.
Dia, dia dan dia lagi. Ini udah kesekian kalinya aku berbicara tentang dia. Blog ini udah penuh tentang dia. Sejak kenal dia, aku selalu membandingkan semua orang dengan dia. Great, dia tetap diposisi pertama. Baiklah, aku ceritain ya kisah pertemuan aku dan dia.
Zaman dahulu kala (kira-kira 6 tahun yang lalu), semasa itu aku masih kelas 2 SMA. Aku kenal dia waktu Ramadhan tahun 2007, itu pun hanya tau nama. Waktu itu malam Ramadhan, buat aku yang pecinta Ramadhan, tentu saja sholat taraweh di Masjid jadi bagian yang spesial di hati. Nah, biasanya usai sholat di Masjid dekat rumah itu selalu ada ceramah agama. Anak-anak yang mengaji disana selalu ikut ambil bagian dalam acara Ramadhan itu, baik sebagai protokol, qori’ ataupun saritilawah. Nah, si “dia” ini adalah salah satu remaja masjid yang cukup aktif (nyesel deh, gak ikutan remaja masjid -_-“).
Singkat cerita, Pertama liat dia, kesannya “nothing special”. Hari berikutnya ketemu dia lagi, kesannya “he is different”. Selanjutnya “he is so special”. Maklum, waktu itu masih anak-anak jadi labil banget deh perasaannya. Tapi, ternyata kehadiran dia itu mengubah segalanya dalam hidup aku.
Waktu itu entah dari mana datangnya aku punya detektif terpercaya yang banyak tau tentang dia. Ya, tentu saja karena mereka masih keluarga. Dia bilang kalo si “dia” ini selalu sholat 5 waktu di Masjid, selalu ini dan itu yang semuanya positif deh. Betapa menjadi-jadi dong rasa kagum aku ke dia. Dan sepertinya si “dia” ini selalu memberika energi positif ke aku. Aku pun selalu berfikir pisotif tentang dia dan membandingkannya dengan aku. Karena waktu itu yang aku tau kalo laki-laki yang baik itu untuk wanita yang baik, begitu pun sebaliknya. Bermetamorfosislah diri ini untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi biar setara gitu sama si “dia”.
Waktu pun berlalu hingga detik ini. Perasaanku tetap sama, sepertinya dia enggan beranjak dari hati ini. Belum ada yag bisa gantiin posisi dia. Walaupun demikian, jika suatu saat nanti aku mendengar dia telah menikah. Aku ikhlas seikhlas-ikhlasnya, karena aku yakin Allah SWT telah mempesiapkan jodoh untuk setiap insan manusia. Dan aku juga ikhlas karena dia telah hadir dalam hidupku, bahkan aku sangat bersyukur.
Nah, sekarang kalian udah tau kan ? Jadi, please stop ya jodoh-jodohin aku sama orang lain. Aku belum mau nikah kok. Kalau pun aku disuruh nikah sekarang, aku maunya cuma sama dia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

My Story (Part 2)



Ok everybody, rencana buat tidur aku gagalkan karena hatiku masih ingin menulis. Jari-jari ini juga sangat bersemangat mengetik huruf demi huruf menjadi rangkaian tulisan yang aku kasih judul “My Story (Part 2)”.  Ini lanjutan tulisan “My Story (Part 1) yaa.
Nah, ditulisan sebelumnya aku udah bilang kan kalo aku mau bagi pengetahuanku yang ku peroleh sepanjang masa buat kalian sahabat-sahabatku tercinta. Mungkin gak semuanya bisa ku tulis (Maaf ya). Aku akan menuliskan beberapa untuk kalian yang ku sayangi karena Allah SWT.
Kalian udah pernah baca dong Al-qur’an surah An-Nur ayat 31 dan saya rasa surah itu sangat familiar bagi kalian. Disana sangat jelas, kewajiban kita untuk menutup aurat dan menjaga pandangan. Nah, uda ngerti donk maksudnya. Oke, bukan aku maksain kalian untuk mengenakan jilbab ya karena hidayah itu datangya dari Allah SWT. Tapi, kita juga butuh cari hidayah loh. Bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan hidayah jika kita tidak pandai dan enggan untuk membaca. Well, membaca disini bukan hanya membaca buku ya, kita juga harus mampu membaca alam.
Selanjutnya, kalian juga udah pernah baca kan Al-qur’an surah Ar-Rahman. Coba liat lagi deh maknanya. Kalo uda baca, sekarang kita mikir deh “pantas gak sih kita berkeluh kesah, sedangkan nikmat-Nya begitu luar biasa ?”. Rasanya kita begitu serakah ya, kalo kita terus mengeluh dengan semua yang terjadi. Mulai sekarang, yok kita menjadi pribadi yang pandai bersyukur. Gak rugi kok, bahkan Allah akan menambahkan nikmat-Nya.
Satu hal lagi yang paling beken dalam kehidupan kita yaitu cinta. Cinta ? siapa sih itu cinta ? kok beken banget ya dikalangan muda-mudi. Nah kalo bicara soal cinta, biasanya kaitannya dengan pacaran nih. Anak zaman sekarang mengutarakan perasaan yang mereka sebut cinta, suka, kagum ato sejenisnya pasti tujuannya ke pacaran. Mereka menganggap jika sebuah perasaan yang mereka sebut cinta itu abstrak, maka bentuk nyatanya adalah pacaran.
Ok deh, aku gak punya hak dong ngelarang kalian buat pacaran. Tapi aku cuma mau kasih tau “kalo orang yang kamu sebut “pacar” itu belum halal bagimu. Jadi gak seharusnya kamu mengumbar kemesraan di depan khalayak banyak. Gak malu apa dengan agama mu ?”.
Gini ya, kita sama-sama mikir deh. Sudah jelas dalam Al-qur’an surah Al-isra’ ayat 32 “dan jaganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”. Mendekati zina aja kita dilarang loh. Kita intropeksi diri bareng yok biar kita tak seinci pun mendekati zina itu.
Sahabatku tersayang, kalian adalah manusia terpelajar. Sedari kecil uda belajar membaca. Aku yakin kalian kini sangat pandai membaca. Open your mind, dear !
Aku tau, mungkin diantara kalian akan berkata begini “ahh,, si ecy sok banget si. Emang dia uda ngelakuin semua ? kayak gak pernah jatuh cinta aja ? kayak dia aja yang paling benar”.
Sahabatku tercinta kalian adalah keluarga kedua ku. Aku menginginkan yang terbaik buat kita semua. Tentu saja, aku bukan orang yang sempurna. Bahkan pepatah bilang “gak ada manusia yang sempurna” tapi “mendekati sempurna” bisa dong ?. Aku juga tengah dalam proses memperbaiki diri. Aku hanya ingin mengajak kalian “yok,  kita sama-sama memperbaiki diri untuk mendekati kesempurnaan itu”.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar; yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim:6)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS