Dear My Blog..
Lagi, lagi saya curhatnya ke kamu karena cuma kamu yang ada saat ini. Ditengah-tengah kesibukanku mengerjakan tugas, saya merasa sangat jenuh. Entahlah karena apa tapi hati ini gak mood ngerjain tugas ini. Mungkin karena sedari tadi memandang laptop yah, jadi mataku kelelahan. Percuma aja jika dipaksain, jadi ku putuskan untuk melanjutkannya esok hari. Malam kian larut, tapi diri ini enggan untuk merebahkan diri. Headset masih terpasang di telinga ini menikmati setiap putaran alunan lagu. Tapi hati ini tak urung merasakan sesuatu yang tidak jelas.
Seketika sistem syaraf dari otak ini mengingat sesuatu, serpihan masa lalu. Ayolah,, masa lalu jadikan pelajaran saja tak perlu salalu kau ingat seperti ini gumam batin ini. Tapi jika boleh ku utarakan apa yang ku rasa dan ku pikirkan saat ini, yaitu tentang hati. Lagi, lagi dan lagi-lagi mengenai hal yang berkaitan dengan hati. Bosan merasakan hal ini, karena tidak penting untuk dipikirkan di masa-masa seperti ini.
Dengarkanlah, hatiku ini bukan kelinci percobaan. Bukan juga boneka yang dapat kau permainkan sesuka hatimu. Ahh,, bukan kamu yang salah tapi aku. Aku yang tak pandai menjaga hati dan pandangan ini. Aku yang mau saja dipermainkan seperti ini. Tapi cukup semua ini, tak ingin lagi aku merasakan hal ini. Semuanya sama saja, biarlah ku tutup hati ini untuk siapa pun. Masih banyak hal yang lebih penting dalam hidupku ini, biarlah ku hapus semua data yang gak penting dari memori otak dan hati ini.
Terkadang aku berfikir, mengapa semuanya terjadi dalam kehidupanku ? Lelah menghadapi semua, tak sanggup mengontrol rasa ini. Sekuat asa aku bertahan untuk tetap istiqomah di jalan yang ku pilih, berharap jalan ini selalu berada dalam ridho Allah. Tapi tak dipungkiri, iman ini kadang naik dan turun. Tentu saja aku pernah tergelincir, seakan lupa dengan semua prinsip hidup yang ku jalani. Sakit, sungguh sangat sakit saat semua tak sesuai harapku. Saat hidupku dijajah oleh perkembangan zaman. Berharap seseorang meraih tangan ini, meneguhkan azzam dan memberi nasehat. Tak satupun kutemukan orang itu dari sekian banyak mereka. Astagfirullah, tangisku semakin menjadi. Kemana harusku mengadu ? seperti mendapat bisikan dari diri sendiri “kepada siapa lagi kau mengadu kecuali Allah”. Yah, Allah SWT,, hanya ia yang bisa membuat hati ini menjadi tenang dan hanya ia yang mengerti semua yang kurasa. Yaa Rabb, sudah seberapa jauhkah hati ini kepada Mu ? maafkan lah hambaMu ini. Mungkinkah semua yang terjadi dalah teguran dari Mu ? Mengapa aku tak menyadarinya ? Ampuni aku yaa Rabb, sang pencipta langit dan bumi.
Dear My Heart,,
Belum saatnya cinta bersemi, tak usah kau hiraukan siapapun yang mencoba menggodamu. Mereka hanya kan memberikan noda pada mu. Aku yakin kamu bisa, bersabarlah. Biarlah Allah yang akan membuat bunga-bunga cinta itu bersemi di waktu yang tepat. Percayalah semua akan indah pada waktunya, kau hanya perlu memupuk dirimu dengan kebaikan. Insya Allah. .
0 komentar:
Posting Komentar